Selasa, 12 Juli 2016

Memilih sekolah lagi....

Pendaftaran sekolah sudah dimulai  dan pengumuman siswa yang diterima disekolah X sudah diumumkan secara online. Baru pertama kali ini penerimaan siswa melalui cara online jadi masih banyak yang gagap proses dan prosedurnya seperti apa yang harus diikuti. Dahulu sebelum pendaftaran sekolah secara online, orangtua siswa cuma datang ke sekolah yang dituju dengan membawa persyaratan yang diperlukan. Mendapatkan formulir, mengisi dan menyerahkan persyaratan lalu tunggu pengumuman (ini lewat pintu depan) tapi ada juga yang lewat pintu belakang...... (katanya)......Lalu bagaimana dengan sistem online apakah pintu belakang masih terbuka ? oya jawabannya ternyata pintu depan tidak dibuka lebar-lebar sepenuhnya, kuota kursi kosong masih tersedia. Bagaimana caranya ? mungkin anda dapat menyelidiki sendiri....! lepas dari itu semua sebenarnya seorang siswa yang ikut pendaftaran sekolah melalui sistem online adalah seorang siswa yang ikut berkompetisi dengan ribuan calon siswa sebayanya, jika lolos dan menempati urutan seleksi maka nomor urut tersebut akan selalu berubah setiap waktu sampai waktu masa pendaftaran ditutup. Hari ini jam 16.00 wib nama siswa yang bersangkutan mungkin masih ada tetapi hari yang sama pada pukul 23.30 wib bisa saja tersingkir dan namanya pindah dan tercantum di sekolah pilihan kedua karena perbedaan nilai hasil ujian. Beruntung jika masih tercantum di sekolah pilihan kedua... kalau tidak...bisa jadi orangtuanya “ketok-ketok pintu belakang” sekolah yang dituju....ada ungkapan begini “ kalau untuk anak... biar bisa sekolah.... kepala jadi kaki, kaki jadi kepala ane jabanin dah !” ungkapan ini bermakan bias bahwa saat ini sudah begitu sangat sadarnya orangtua akan pentingnya pendidikan atau orangtua malah terjebak dan rela menempuh “cara apapun” yang penting anaknya bisa sekolah....pertanyaannya apakah benar prinsip dari ungkapan seperti itu ? Ternyata ada hal yang lebih penting dari itu semua yaitu proses orang tua membimbing dan mengarahkan anak untuk belajar di rumah adalah yang utama apalagi mereka masih dibawah umur,  jadi tidak hanya mengandalkan proses belajar mengajar yang dilakukan di sekolah...beruntung jika pihak sekolah mampu mengemban tugas itu dengan baik kalau tidak akan sangat tragis nilai anak menjadi anjlok dan kitapun terpaksa ketok pintu belakang sekolah yang dituju dengan beberapa rupiah yang kita punya....kemudian setelah anak kita diterima lalu kita lepas tangan lagi untuk membimbing dan mengarahkannya belajar......nanti nilai anak anjlok lagi dan kita ketok pintu belakang lagi....(itu juga kalau masih ada pintu belakang).....Terima kasih...selamat belajar...!


Tidak ada komentar: