Kamis, 28 Juli 2016

Duduk di antrian Kantor Pajak....

Ketika duduk diantrian Kantor Pajak saat tengah asyik menunggu nomor antrian dipanggil (mendingan nih KPP ada nomor antriannya !) sambil nonton TV yang gak tahu remotenya di taruh dimana jadi salurannya itu terus gak bisa dipindah-pindah...tiba-tiba ada yang menyapa “ hei pak...lagi lapor pajak ? “ dia menyapa  sambil menyodorkan tangannya untuk bersalaman, “Oya pak..betul pak “ ku jawab dengan lugas dan bijak karena katanya orang bijak taat pajak he ..he... Beberapa menit kemudian percakapan kami berlangsung hangat, ngobrol ngalor-ngidul karena sudah lama tidak bertemu sambil tengak-tengok display nomor antrian. Ada cerita yang menarik buat saya, saat bapak yang sudah berumur lebih dari setangah abad ini mengeluh mengenai persoalan kantor pajak yang dia datangi ini terlalu jauh dari tempat tinggalnya sekarang jadi dia ingin mengajukan pindah ke KPP yang terdekat saja agar lebih mudah dijangkau karena keterbatasan kondisi fisik yang sudah lemah dan cepat lelah sehingga banyak menyita waktu dan tenaga kalau dia harus bolak-balik mengurus ke kantor yang lebih jauh (mungkin dia belum tahu banyak tentang lapor pajak lewat online juga bisa). Singkat cerita bapak WNI keturunan ini menceritakan tentang pajak diluar negeri tempat anaknya tinggal di Benua Eropa dia bilang kurang lebih begini bahwa untuk warga yang akan melaporkan pajak dibuat demikian mudah dan cepat pelayanannya, soal mudah dan cepat barangkali untuk hal ini Indonesia menurut dia masih bisa melakukan hal yang sama, tapi di sana... dia bilang bahwa pajak yang dibayar oleh wajib pajak nantinya akan direward / dikembalikan lagi beberapa persen kepada si  wajib pajak pada saat memasuki usia pensiun/ usia tidak produktif. Cerita ini dia dapatkan dari dua anaknya yang tinggal, bekerja dan mempunyai keluarga di sana. Makanya di Indonesia dia bilang kita sering melihat turis yang usianya  pensiunan tengah berwisata, bisa jadi dia tengah menikmati  reward  pajak dari negaranya yang diambil dari pajak yang dibayarkan oleh dia ketika masih berusia produktif.  (wah asyik juga kalo kaya gini mah...jadi kita bayar pajak PBB, bayar pajak Kendaraan, Pajak BPHTB dan barang kena pajak lainnya ibarat nabung....karena punya persentase tabungan....dijamin gak ada yang telat bayar pajak kendaraan karena makin banyak bayar maka makin bertambah saldo tabungan hari tuanya....masih masuk logika).

Tidak ada komentar: