Bagaimana sejarah KJD bisa sampai di Kota Tangerang Selatan ini ? untuk sejarahnya mungkin cerita dari Bang Dik (Dik Doang maksudnya) lebih tahu dan lebih lengkap..tapi saya hanya menambahkan bahwa semangat di KJD ini adalah semangat untuk hidup saling berbagi dan bagaimana caranya membuat sekolah bagus tapi gratis, sebenarnya kami belum layak di sebut sekolah namun kami lebih suka disebut komunitas kreatifitas KJD. Di dalam Komunitas ini ada berbagai macam kelas, karena kelasnya dimana kita mau belajar di situ buka kelas maka seringkali kami disebut juga sekolah alam. Bang Dik memulai dari mulai Kemayoran sampai pindah ke Ciputat, secara resmi KJD dibuka 23 mei 2005, semangatnya hidup saling berbagi dengan cara teman-teman yang mau berperan di sini mengambil pos-pos dimana mereka teman-teman yang mau berbagi atau mengisi, awalnya kami menyebutnya volunter/relawan yang identik dengan bencana padahal tidak ada bencana yang terjadi disini malahan keberkahan yang ada olehkarena itu kemudian bang Dik mengubah penamaannya menjadi pegawai sholeh (dengan harapan mereka menjadi sholeh dalam arti sebenar-benarnya).
Bang Dik juga punya visi bagaimana masyarakat sekitar juga mendapat berkah dan dapat berperan serta, kami tidak meminta bantuan kepada pemerintah atau pihak swasta namun kami membuat paket-paket kegiatan yang kami jual yang memanfaatkan alam sekitar misalnya dengan outing, memandikan kerbau, menangkap ikan, menanam padi dan lahan tidur yang kami manfaatkan untuk outbond. Dari semua yang dibayarkan itu uang yang berhasil didapatkan dari kegiatan paket paket tersebut kami sisihkan yaitu 60% kami masukan ke kas sekolah alam KJD 30% untuk pegawai sholeh, dan 10% lagi untuk kegiatan sosial seperti yang kami misalnya bhaki sosial, sunatan massal, santunan buat petani pada saat lebaran dsb. itulah kegiatan subsidi silang yang kami lakukan disini, semua kegiatan yang berkaitan dengan paket-paket itu dikenakan biaya namun kami dalam promosi KJD selalu lebih mengutamakan sekolah alamnya karena tidak ingin yang muncul image mencarai keuntungan semata karenanya kegiatan paket komersil sama sekali tidak pernah kami iklankan dan kami tidak ingin semangat KJD ini berubah semangatnya dari non-profit malah ke profit taking. Syukur alhamdullilah sampai sekarang KJD dapat berjalan lancar dengan sistem yang kami buat seperti itu.
Ada berapa kegiatan yang dilakukan di KJD ? lebih kurang ada 8 kelas terdiri dari kelas fotografi, perkusi, gambar, paduan suara, sanggar tari, kelas bola, gitar, vokal dan kelas komputer. Khusus untuk kelas gambar mereka harus mengikuti tes ala KJD kemudian apabila lolos baru mereka boleh menempati kelas-kelas tersebut. Silaturahmi antar kelas kami lakukan pada hari minggu pada kelas gambar dan yang mengisi adalah Bang Dik karena dialah yang berkompeten dalam gambar dan desain. Bagi kelas gambar tidak selalu mereka yang lulus seleksi namun bisa saja mereka yang berminat, bisa sekali datang atau kapanpun mereka datang bolehikut kelas gambar tergantung peserta bebas memilih.
Mas Fadly sejak kapan bergabung dengan KJD ? saya tinggal di kompleks ini sejak SMP (lokasi KJD ada di kompleks perumahan Alvita/Pondok sawah Indah), mulai intens bergabung sejak 3 tahun terakhir, di KJD kami tidak terikat seperti freelance begitulah, perlu saya terangkan soalnya tenaga disini saya sendiri merangkap di back office dan urusan lapangan di KJD. Sebenarnya bang Dik mau mengangkat semua yang terlibat sebagai pegawai, namun apalah daya karena dana terbatas dan apabila diangkat semua pegawai sekarang saja ada sekitar 70 orang oleh karena itu pegawai yang diangkat/ in house baru 15 orang selebihnya sifatnya freelance. Kecenderungannya apabila dari awal sudah ingin mencari uang mungkin dengan adanya seleksi alam pasti sudah pergi sendiri, namun bukan berarti saya sendiri tidak perlu uang namun saya mencoba menjalani yang dimaksud mas Dik. Berhadapan dengan anak didik kami dituntut kreatif, ayo teman-teman ciptakan sesuatu ciptakan sesuatu. Namun para pegawai sholeh disini diharapkan bisa bertindak lebih dari itu, maksudnya bahwa Mas Dik ingin mereka juga menjadi pembimbing, imam juga dan pedagang juga (Mas Dik sangat berkaca kepada rasullulah) akhirnya di buat oleh Mas Dik distro-distro dan siapa saja yang berminat silahkan ikut. Alhamdulillah apapun yang kami jual laku. Jadi untuk peserta kami pacu untuk kreatif dan bagi teman-teman pegawai sholeh kami harapkan produktif menghasilkan uang. Anak-anak sering diajak manggung dan sering mendapat fee baik dari transport atau uang lelah dsb mereka senang namun Mas Dik mengingatkan mereka supaya jangan sampai hanya mencari uang tapi harus banyak berkreasi sebanyak mungkin, dengan demikian diharapkan nanti pekerjaan atau uang akan mencari mereka.
Untuk jangka panjang harapan apa yang dinginkan oleh KJD ? diharapkan dari KJD lahirnya generasi / SDM yang berbeda dari sebelum sebelumnya dan diharapkan mempunyai jati diri yang cukup kuat. Sistem kelas berjalan selama 1 tahun dengan kurikulum ala KJD misalnya kami mulai dari sesuatu yang paling dasar dan bertahap seperti untuk belajar gitar kami mulai dari perkenalan kunci-kunci grif A, B, C dst , kemudian belajar membawakan lagu orang lain dengan rapi dan benar dan tahapan terakhir disuruh menciptakan lagu apa saja bebas semau mereka. Dan setiap hari minggu ada panggung yang kami namakan konser mingguan semua kelas naik pentas, ada yang nonton atau tidak ada yang menonton tidak masalah untuk melatih mental mereka. Dilakukan sore setelah sholat Ashar, paginya sekolah alam jam 08.00 sampai jam 10.00, kadang ada kelas untuk orang tua jam 10.00 sampai 12.00. Sekolah menjadi ibu juga diajarkan disini diharapkan si ibu dapat menyeimbangkan dengan pengetahuan si anak atau pengetahuan tentang gizi anak dan psikologi anak maka kami undang yang berkompeten di bidangnya. Singkatnya di sini adalah bekal seorang ibu terhadap anaknya, walaupun kami hanya sekedar diskusi namun diharapkan ada manfaatnya.
Kegiatan KJD hanya sampai magrib saja. Luas KJD kira-kira 2,5 Ha itu yang dilansir oleh sebuah artikel surat kabar Kompas hasil penghitungan mereka sendiri kami belum pernah mengitungnya secara tepat. Disini adalah lokasi KJD II, KJD yang pertama lokasinya di dekat rel, kemudian kami juga punya KJD III di kampung Cidokom kelurahan Rumpin Gobang dari terminal parung masuk ke arah Leuwiliang dan Jasinga perjalanan 1 jam dari situ di sana baru lokal kelas saja yang dibangun. Kelas yang ada disini intens kami adakan misalnya untuk kelas komputer yang hanya ada 8 buah PC maka apabila ada yang bolos selama 3 x pertemuan langsung dicoret dan digantikan dengan yang lainnya yang mau ikut. Tahun lalu saya mengajar tentang komputer dng cara yang mudah diterima misalnya untuk menyimpan data harus di simpan di laci (Folder maksudnya). Untuk kelas gambar mempergunakan komputer kami gunakan photopaint hingga photoshop. Untuk kelas fotografi ada yang sudah lulus, kriteria dianggap lulus karena foto-foto yang mereka hasilkan sudah bisa dinikmati padahal mereka baru duduk di bangku SMP. Usia didik di sini paling kecil usia kelas 3 SD, kecuali kelas gambar tidak ada pembatasan umur. Untuk teman-teman yang sudah besar disarankan selain ikut kelas diminta juga untuk ikut serta melancarkan proses pelajaran ikut membantu sebagai asisten atau pengasuh. Untuk sekolah alam kami prioritaskan bagi warga sekitar lokasi seperti daerah Pamulang, Ciputat dsk. Saya (fadly) sebagai Penanggung Jawab Umum KJD dan semua posisi setiap tahun selalu di rolling...
Oleh : Muhlisin & Agus “rokas” soemarno